LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
BENGKEL ADM MOTOR
Laporan Praktek Kerja Industri Disusun Sebagai Syarat Mengikuti
![](file:///C:\Users\hendrik\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg)
Disusun oleh :
N
a m a : Fikri Ulin Nuha
Program Studi keahlian : Mekanik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaran Ringan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK )
AL ASROR SEKAMPUNG
Alamat: Jl. Pon-Pes Desa Sumbersari
Kecamatan Sekampung
Kabupaten Lampung Timur Kode Pos 34182
Tahun Pelajaran 2014/2015
PENGESAHAN
Laporan Peraktek kerja industri ini
telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :Senin
Tanggal :24
– maret - 2015
Pembimbing
Sekolah Pembimbing Industri
Edi Septiyono S.Kom Bp
Ricko Saputra
Kepala Program Studi Keahlian Mengetahui,
Teknik Mekanik Otomotif Kepala
SMK AL ASROR
SUROTO, ST
H. M SHOIM S.Pdi
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Transmisi
Otomatis Pada Mobil ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Laporan Transmisi Otomatis Pada Mobil ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan dalam
otomotif.
Harapan saya
semoga Laporan Transmisi Otomatis Pada Mobil ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Laporan
Transmisi Otomatis Pada Mobil ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Laporan Transmisi Otomatis Pada Mobil ini.
DAFTAR ISI
Halaman depan........................................................................................................
Halaman pengesahan………….………………………………….…….................
Kata
pengantar…………………………………………………….…...................
Daftar isi…………………………………………........………….........................
Motto…………………………………………...………........................................
BAB I : Pendahuluan
A.Latar
belakang…………………………………………………………
B.Rumusan
masalah…….……………...………………………...……....
C.Tujuan………………………………………………………………….
BAB II : Pembahasan Materi
1. Pengertian Transmisi Otomatis........... ..........................................
2. Komponen utama Transmisi Otomatis ........................................
3. Fungsi Transmisi
Otomatis........................................................
4.
Syncromesh................................................................................
5. Cara kerja Transmisi Otomatis ..................................................
6.
Keunggulan,Kelemahan dan
cara Merawat T.
Otomatis..........................................................
BAB III :
Penutup
1.
Kesimpulan.....................................................................................
2.
Daftar Pustaka................................................................................
MOTTO
1.
Bemimpilah seolah-olah anda hidup selamanya dan hiduplah seakan-akan inilah
hari terakhir anda.
2.
Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya.
3.
Jika kita tidak berubah kita tidak akan bertumbuh kita belum benar-benar hidup.
4.
Orang tanpa ilmu bagaikan orang hidup tanpa
nyawa.
5.
Hidup
adalah suatu perjuangan, perjuangan membutuhkan suatu pengorbanan, pengorbanan
membutuhkan suatu keihlasan, dan keihlasan adalah
ruh dari suatu kehidupan.
6.
Barang siapa yang bersungguh-sungguh
maka dapatlah ia.
7. Sesali masa lalu karena ada kekecewaan
dan kesalahan – kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk
masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.
8. Sabar dalam mengatasi kesulitan dan
bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif,
adalah sistem yang menjadi penghantar energidari mesin ke diferensial dan as.
Dengan memutar as, roda dapat berputar danmenggerakkan mobil.Transmisi
diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalammobil merupakan
mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai
6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500
rpm.Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi
manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang
merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan
perkembangan terakhir yang barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi
tinggi dan merek-merek tertentu saja.Transmisi manual merupakan salah satu
jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang
lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3 sampai dengan 7
speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita
dapatmerasakan sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang
menggunakan sistemtransmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling
karena pada sistem transmisiini pedal kopling sudah teratur secara
otomatis.Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque
converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter
berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan
Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator.
Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi
dengan ATF (Automatic Transmition Fluid). Momenmesin dipindahkan dengan adanya
aliran fluida
B. Rumusan masalah
makalah ini akan membahas tentang:
a. Pengertian Sistem Transmisi Otomatis
b. Komponen utama transmisi otomatis
c. Fungsi
transmisi otomatis dan fungsi syncromesh
d. Cara kerja
syncromesh
e. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada
Mobil
f. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan
cara
Merawat Transmisi otomatis
C. Tujuan
Tujuan dari
makalah ini adalah:
1.
Mendeskripsikan tentang pengertian Transmisi otomatis.
2. Untuk
mengetahui apa saja komponen utama dari Transmisi otomatis.
3.
Mengetahui bagaimana cara kerja dari Transmisi otomatis.
4.
Mengetahui fungsi dari Transmisi otomatis.
5.
Mengetahui apa saja keunggulan,kelemahan dan cara merawat Transmisi otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
1. Transmisi Otomatis
Sistem
transmisi,
dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang
berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak
akhir. Konversi
ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga,
atau sebaliknya.
Gir
nomor
|
Rasio
gir
|
RPM
pada
poros keluar transmisi |
1
|
3.769
|
1.167
|
2
|
2.049
|
2.147
|
3
|
1.457
|
3.020
|
4
|
1.000
|
4.400
|
5
|
0.838
|
5.251
|
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya
terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan,
sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain
itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang
lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar.
Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih
tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda
tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi
oleh mesin.
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan
tuas percepatan ke posisi tertentu.Posisi tuas transmisi otomatik disusun
mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke
bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.Umumnya moda
transmisi otomatik adalah seperti berikut:
- Posisi P (Park)
Pada posisi
ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin
dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada
kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan.
- Posisi R (Reverse)
Posisi ini
jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
- Posisi N (Netral)
Pada posisi
ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat
dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada
posisi netral,
biasanya
digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan atau ketika
kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu hijau menyala
di perempatan jalan.
- Posisi D (Drive)
Posisi D,
digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan dapat
mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch
O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi
1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan normal
dan rata.
- Posisi 2
Posisi ini
digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis
hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya,
biasanya digunakan untuk jalanan menanjak atau turunan tajam.
- Posisi L
Posisi ini
digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi
gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan
yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.
2. Komponen
Utama Transmisi Otomatis
A. TORQUE CONVERTER
Pada
system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi
hingga sampai ke roda adalah kopling (clutch). Karena fungsi kopling adalah
menghubungkan dan memutus tenaga putar dari mesin ke transmisi. Hal ini berbeda
dengan transmisi otomatis (automatic transmission), namanya juga otomatis yang
identik dengan suatu pekerjaan yang di kerjakan tanpa tenaga manusia atau
bergerak sendiri(dengan mesin).
Pada system transmisi otomatis cara
menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi adalah melalui torque converters.
Jadi, torque converters penganti unit kopling pada transmisi otomatis. Sebelum
kita membahas lebih jauh mengenai torque converters inilah wujudnya.
1. Fungsi dari torque converter adalah :
a.
Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin
b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen
mesin menuju ke transmisi
c. Menyerap getaran mesin
d. Melembutkan putaran mesin
e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system
2. Bagian –
bagian utama dari Torque Converters
Bagian
utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine Runner, Stator, Impeller Pump
3. Cara kerja
torque converters
Prinsip
dasar cara kerja torque converters diambil dari dua kipas angin yang dipasang
saling berhadapan, dimana kipas yang satu dialiri arus listrik (PLN) sementara
yang satunya dibiarkan tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini kipas yang
tidak dialiri arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin dari kipas
yang berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar inilah yang
digunakan pada torque converters.
4. Lock up mechanism
Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga
putar ke transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga
yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan karena
akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut di
buat mekanisme lock up mechanism yang akan mengunci torquer converter
ketika kendaraan berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih
tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja maka tenaga putar dari mesin akan di
salurkan 100 % menuju ke transmisi.
B. PLANETARY GEAR
UNIT
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan
menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai
untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary
gearunit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan
dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Hubungan
antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:
Pada saat
kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang besar, dan pada
posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi
pada kecepatan yang tinggi maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang
kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari planetary
gear unit:
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin,
gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.
Planetary
carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion
berputar. Gigi-gigi pada planetary carrierberhubungan satu sama lainnya.
Gigi pinionmempunyai
prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh
karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrierdikombinasikan
dalam unit planetary carrier.
Penggantian input
pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan
untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
C. HIDROULIC CONTROL SYSTEM
Bagian ini
mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan tekanan
yang diperoleh dari pompa oli.
Unit
pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk
membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli
mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan
tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan
menggerakkan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).
2.
Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan
hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama.
Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan
output mesin
3.
Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem)
Ketika
operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch), roda
gigi dialihkan.Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil
manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil
solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan
setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
Komponen-komponen
utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:
• Pompa oli • Valve body
• Primary
regulator valve • Manual
valve
• Shift
valve • Solenoid
valve
• Throttle valve
Automatic
Transmision Fluid
Minyak
transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan berbagai macam bahan
tambah. Minyak transmisi otomatis ini di kontrol oleh katup hidrolik melalui
transmisi ke gear shift dan melumasi komponen yang berputar dari transmisi
otomatis.
Minyak
transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
• kekentalan
yang sesuai • stabil
terhadap panas dan oksidasi
• tidak
berbusa • koefisien
gesek yang sesuai
• berwarna • mempunyai
bahan tambah yang lain
Minyak
transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas dan koefisien
geseknya. Hal ini perlu diketahui karena pengunaan miyka transmisi otomatis
bisa berbeda tiap tipe kendaraan.
Penggunaan
miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya menurunkan tenaga, tetapi
juga bisa menyebabkan bunyi serta kerusakan yang lain.
3. Fungsi Transmisi Otomatis
Sistem
transmisi berfungsi: mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga
antara lain : unit kopling, transmisi, diferential, poros-poros dan pada
kendaraan,
Fungsi
transmisi untuk mengatur tingkat perbedaan putaran antara putaran mesin melalui
unit kopling, dengan putaran poros yang keluar dari transmisi dan diteruskan ke
roda melalui propeler shaft, pengaturan ini dimaksudkan agar kendaraan
mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.
Rangkaian
: engine- clutch- gear box- difreential- final gear- wheel.
Macam
1. Spur 1. spur : bentuk alur gigi lurus digunakan untuk roda gigi
2.
Helical : miring terhadap poros roda gigi tetap yang tidak
bisa digeser
3.
Double helical : double
alur gigi miring terhadap porosnya dan tidak bias digeser secara perkaitanya.
4. 4.Epicycle : alur perkaitan gigi yang lurus dan miring terhadap poros
untuk roda gigi yang tidak tetap terhadap
kedudukannya titik porosnya (constan mesh).
Komponen transmisi :
1.
transmision input shaft. 6. shift linkage (tuas penghubung)
2.
transmision gear. 7. tuas pemindah perseneling)
3.
syncroniser (gigi penyesuai)
8. shift fork (garpu pemindah)
4.
transmision case (rumah transmisi) 9. exstension housing
5.
output shaft (poros output) 10. Bearing
4. Syncromesh
Fungsi
syncromesh yang
menjadi komponen penyesuaian putaran antara driver dan driven pada gear box untuk
mempermudah pekaitan antara gigi-gigi saat merubah percepatan.
Komponen
syncromesh pada unit transmisi manual kendaraan :
1.
constant mesh pinion 6. synching hub
2.
dog teeth 7. selector fork
3.
sleeve 8. ball / pin
4.
spring key 9. main shaft
5.
sad speed gear
Jenis
syncromesh ini digunakan pada kendaraan bertransmisi manual sampai saat ini.
Cara
kerja sistem syncromesh : pada saat syncromesh digerakan kekiri kearah roda
gigi 1, maka syncromesh hub 4, akan terdoorng kekiri dan semakin kuat, maka
akan memberi gesekan terhadap gear yang bersangkutan sedemikian sehingga
terjadi penurunan kecepatan rotasi antara gear bersangkutan dan mengerem
putaran melaui konisnya hingga putaran antara roda gigi yang akan berkaitan ±
sama. Sehingga bergesekan antara sleve dan gigi mulai berhubungan.
Speeling antara syncromesh dan dog
teeth adalah (0.1 – 1mm)
Cara kerja syncromesh :
1. dalam keadaan netral gigi-gigi dalam keadaan berkaitan
atau bersusun dengan gigi susun (counter gear) tetapi dapat berputar bebas pada
output shaft.
2. bila gigi-gigi berhubungan
a. Bila tuas pengatur didorong menurut arah panah gigi 1,
clutch hub dan shifting key akan berkaitan pada bagian yang menonjol pada
bagian tengahnya dengan demikian tenaga akan pindah kepada shifting key.
Kemudian shifting key akan mendorong syncromesh ring pada gigi tirus core
gear .Yang mana gigi-gigi ini mulai cepat putaranya dalam waktu bersamaan
syncromesh ring, akan ditarik oleh gigi, dengan demikian clutch hub dan
syncromesh ring akan saling berhadapan dengan yang lainnya, dengan
bagian-bagian yang keluar menonjol dari jajarannya.
b. Bial
shift lever kita dorong lebih keras, clutch digeserkan lebih lanjut dengan
shifting key, syncromesh ring akan diseret dan mengakibatkan clutch hub dan
syncromesh ring saling mendorong dengan kuat, selama tenaga dipindahkan gigi
ketiga akan bertambah kecepatannya. Hingga akhirnya clutch hub dan gigi ketiga,
berada pada kecepatan yang sama.
c. Clutch hub telah disyncronasikan
(disesuaikan) syncromesh ring menjadi bebas dalam arah putaranya dengan
demikian clutch hub telah berkaitan dengan gigi ketiga.
Cara
pemindahan tenaga pada transmisi 4 speed dan 1 reverse (mundur)
1. pada saat netral, pada saat kedudukan clutch hub, clutch
hub sleve pada posisi netral, maka tenaga mesin yang dipindahkan ke transmisi
sebagai berikut :
Input
shaft transmision ke main drive gear. Lalu ke counter gear (gigi pembantu) baru
ke gigi perbandingan > 1.2.3
Pada
saat gigi 1, input shaft > main drive gear > counter gear > ke gigi 1
> ke clutch hub sleeve > output shaft, berlaku juga untuk
perbandingan urutan tenaga putaran untuk gigi 2 dan 3 tetapi hanya perbedaan
pada gigi perbandingan saja yang junlahnya tidak sama.
Pada
urutan perpindahan gigi 4 sedikit berbeda yaitu : input shaft > main drive
gear > clutch hub sleeve > output shaft.
Pada
urutan perpindahan gigi mundur (reverse gear) yaitu : input shaft >
main drive gear > counter gear > idle gear clutch hub > sleeve fork
> output shaft.
5. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS
blok
diagramnya:
Poros
Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential
>> Drive Shaft >> Roda]
pada
penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]
1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada
transmisi manual.Lewat torque converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme
pompa dan turbin. Didalam torque converter terdapat 3buah baling2. Yang pertama
bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua
"turbin" dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir
adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar
untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli
tersebut mendorong turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan pembangkit
listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin
lalu tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati.
Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan
udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan
peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah
perlengkapan ini disebut torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi
pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang
menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa dan
turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada
pengembangannya di aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci
pompa dan turbin secara mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan
overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah pengembangan sistem dua
baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling diantara pompa dan turbin
tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya
adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.
7. Planetary
Gear. Komponen ini menggantikan
gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin
terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi
transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat
menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup jauh.
Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang
saling berhubungan dengan rasio berbeda-beda.
Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi
kecil dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih
jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup sulit menggambarkannya
hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve body mengatur
jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.
8. Itulah cara kerja tranmisi yang
banyak digunakan pada mobil-mobil yang bersliweran saat ini. Torque converter menyebabkan
mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary gear menyebabkan
mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.
Untuk transmisi CVT
kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley
yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua
buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada
transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat
halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan
rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor.
Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil.
Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal
gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal
dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.
Itulah garis besar prinsip kerja
dari sistem transmisi otomatis.
Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik
transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik untuk setiap posisi tuasnya :
P: transmisi akan mengunci komponen
yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan efek seperti rem tangan,
tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang
cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin
dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan:
sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika
anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.
D: gunakan
posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama
perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya terdapat
D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
6. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan
cara
Merawat Transmisi otomatis
Transmisi otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:
- Membuat anda nyaman berkendara di kemacetan karena tidak diperlukan pergantian gigi secara manual dengan menggunakan tuas transmisi dan menginjak kopling.
- Apabila dirawat dengan baik, dapat memiliki umur yang panjang.
- Cenderung less maintenance (tidak memerlukan perawatan) selain ganti oli dan filter nya.
- Apabila dalam keadaan prima, maka anda tidak akan merasakan perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan sebaliknya.
Adapun
kelemahannya adalah:
- Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk jump start.
- Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang besar.
- Pada saat jalan menurun, mobil tidak memiliki engine brake,dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.
Cara merawat
transmisi otomatis :
- Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis untuk menarik kendaraan, apabila terpaksa, gunakan gigi rendah yang dimiliki oleh mobil tersebut.
- Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.
- Apabila kendaraan ditarik, maka salah satu sumbu roda yang berpenggerak harus diangkat (contoh; menarik mobil penggerak depan maka bagian depan diangkat). Hal ini dilakukan untuk mencegah putaran roda mempengaruhi kerja transmisi yang tidak memiliki pelumasan yang baik.
- Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan menginjak gas setengah untuk mempertahankan agar mobil tidak turun, tapi gunakan rem dan pindah transmisi ke N (Neutral).
- Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15 detik, pindahkan tuas ke N (Neutral).
- Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru memindahkan tuas ke D atau R, sebaiknya mobil dalam keadaan rpm idle baru tuas dipindahkan.
Periksalah selalu oli transmisi
mobil Anda pada tongkat ukur oli transmisi:
1. A. apabila kurang, segera ditambahkan,
agar kinerja transmisi berjalan dengan baik dan terhindar dari bunyi-bunyi kasar pada perpindahan
giginya
B. apabila berbau gosong atau berwarna
hitam,segeralah ganti
2. Gantilah oli transmisi
secara berkala setiap 10.000 km
3. Gunakan
oli yang berkualitas baik dan dibuat pabrikan besar/internasional seperti Mobil
Oil, Castrol, Esso, Total, Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang
memiliki grade terbaik (Dexron III)
4. Kuras/ganti
seluruh oli dalam sistem transmisi (termasuk
oli didalam torque converter) setiap
40.000 atau 50.000km.
Penggantian oli berkala dengan cara
membuka baut pembunangan oli di karter gearbox(nomer 2 diatas) hanya mampu mengeluarkan
sekitar 35% dari total kapasitas oli dalam sistem gearbox otomatis
5. Janganlah mengganti
posisi gigi dari D ke R atau ke P maupun dari R ke D
sebelum mobil berhenti total
6. Untuk
menjaga keawetan transmisi otomatis,ketika mengendarai dengan cara manual yaitu
memindahkan gigi secara manual dari 1-2-3-D atau sebaliknya, jangan paksakan
mesin berputar pada RPM maksimum atau redline apabila tidak sangat
terpaksa.Putaran mesin yang relatif aman
bagi transmisi otomatis adalah sekitar 1.000 RPM dibawah
putaran maksimum/redline
7. Jangan
menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya mesin
karena kopling otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem tangan atau rem kaki
untuk menahan posisi mobil
8. Ketika
berada di tengah kemacetan lalu lintas atau sedang menanti di traffic light,
sebisa mungkin letakkan posisi tuas transmisi pada N
9. Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang bergerak karena supply oli pada sistem transmisi akan berkurang(tekanannya
menurun)dan berakibat pada berkurangnya keawetan usia transmisi
10. Jika mobil bertransmisi otomatis
perlu ditarik,sebisa mungkin angkat roda penggerak dengan trolley.
Jika hal ini tidak dimungkinkan,yakinkan bahwa tuas berada pada posisi N dan
tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter extra.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan laporan hasil Prakerin seperti
yang telah dikemukakan pada bagian depan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
·
Praktek kerja industri (PRAKERIN) sangat berguna bagi siswa.
Ilmu
pengetahuan, pengalaman dan memperluas wawasan otomotif
didunia kerja.
·
Praktek kerja industri (PRAKERIN) dapat memupuk kesiapan mental
untuk memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
·
Rem tromol hidrolik menggunakan minyak rem sebagai perantara
untuk meneruskan tekanan dari pedal rem
ke kanvas rem didalam tromol.
Komponen rem tromol hidrolik terdiri
atas tromol, kanvas rem,
silinder roda, silinder master,
reservoir, pipa minyak rem dan pedal rem.
·
Cara kerja rem tromol hidrolik: Apabila pedal rem diinjak dengan
tekanan tertentu maka minyak rem
akan meneruskan tekanan tersebut
kesilinder roda, selanjutnya piston silinder roda
mengembang
dan menekan kanvas rem. Tekanan
kanvas rem tersebut mengenai
dinding dalam roda, sehingga terjadi
pengereman.
SARAN
Pada bagian ini penulis akan
memberikan saran-saran antara lain:
a.
Hendaknya pihak sekolah meningkatkan kerja sama dengan
Instansi/DU/DI terkait, sehingga
siswa nantinya akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan prakerin.
b.
Bagi siswa hendaknya dalam prakerin ini benar-benar mematuhi
apa saja yang telah menjadi
peraturan mulai dari akan melaksanakan, dalam pelaksaan maupun setelah
pelaksanaan, sebab bagaimanapun bila ada hal yang tidak sepatutnya terjadi akan
berdampak untuk masa-masa mendatang.
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.harga nego untuk info bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA 0813-1084-9918