LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
BENGKEL ADM MOTOR
Laporan Praktek Kerja Industri Disusun Sebagai Syarat Mengikuti
Ujian Nasional Tahun 2015/2016
Di susun oleh :
N
a m a : Fikri Ulin Nuha
Program Studi keahlian : Mekanik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaran Ringan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK )
AL ASROR SEKAMPUNG
Alamat: Jl. Pon-Pes Desa Sumbersari
Kecamatan Sekampung
Kabupaten Lampung Timur Kode Pos 34182
Tahun Pelajaran 2014/2015
PENGESAHAN
Laporan Peraktek kerja industri ini
telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :Senin
Tanggal :24
– maret - 2015
Pembimbing
Sekolah Pembimbing Industri
Handi gunawan Bp. Basori
Kepala Program Studi Keahlian Mengetahui,
Teknik Mekanik Otomotif Kepala
SMK AL ASROR
SUROTO, ST H. M SHOIM S.Pdi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran 2013/2014 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri di CV. COMBOS
Laporan ini dapat disusun dan siselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, baik dari pembimbing materi maupun teknis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. AMIR KUNUTI M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 3 GORONTALO
2. Billy gerald Madea selaku pembimbing dari industry
3. Kusnadi S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian
4. Romi Ambo, S.T selaku pembimbing dari sekolah
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar.
Semoga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran 2013/2014 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri di CV. COMBOS
Laporan ini dapat disusun dan siselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, baik dari pembimbing materi maupun teknis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. AMIR KUNUTI M.Pd. selaku kepala SMK Negeri 3 GORONTALO
2. Billy gerald Madea selaku pembimbing dari industry
3. Kusnadi S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian
4. Romi Ambo, S.T selaku pembimbing dari sekolah
5. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar.
Semoga penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Daftar Isi
Sampul (halaman judul)
Lembar Konsultasi………………………………………………………….……
i
Lembar
Pengesahan……………………...……………………………………… ii
Kata Pengantar……………………………………………………………….…..
iii
Daftar Isi……………………………………...…………………………….…….
v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………………… 1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………...…… 2
C. Tujuan
Penulisan Laporan……………………………………………….. 3
D. Manfaat
Penulisan Laporan……………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan
Teori………………………………………………………..…. 5
1. Fungsi
System………………………………………………….…….. 5
2. Nama
Komponen Dan Fungsinya…………………………………… 7
3. Cara
Kerja..………………………………………………………..….. 9
B. Trouble
shooting…………………………………………………………. 10
C. Gambar
Benda Kerja…………………………………………………….. 26
D. Langkah
Pembongkaran……………………………………………......... 29
E. Langkah
Pemasangan………………………………………………......... 29
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………….………………………….
39
B. Saran……………………………………………………………………….
40
1. Siswa………………………………………………………………........
40
2. Sekolah
(guru)………………………………………………………….. 40
3. Bengkel
(DU/DI)....………………………………………….………… 40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seiring dengan perubahan Zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin pesat dan mengglobal.
Hal ini membawa perubahan terhadap segala aspek kehidupan manusia dan menuntut
manusia mengembangkan pola pikir dan cara kerja yang lebih cepat, efektif dan
efisien. Tidak dapat di pungkiri bahwa setiap organisasi atau badan usaha untuk
dapat tetap bertahan di dunia persaingan pasar bebas harus aktif mengikuti
perkembangan dan untuk mewujudkan peningkatan serta perkembangan suatu
organisasi harus mengembangkan bahkan melakukan perubahan dalam system, di
antaranya system otomotif dan untuk mewujudkannya harus di dukung teknologi dan
informasi otomotif yang handal.
Bengkel “CV.
COMBOS” merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa
otomotif, yang bertujuan memudahkan para pengguna kendaraan roda empat dalam
hal perbaikan, dengan adanya perkembangan dari tahun ketahun tersebut baik itu
di lihat dari segi bertambahnya pengguna kendaraan roda empat yang ada maka
banyak permasalahan yang di temui dalam penanganan kendaraan roda empat yang
jenis lebih canggih.
1
B. Rumusan
Masalah
Dalam penulisan laporan
ini penulis akan memaparkan masalah mengenai:
SYSTEM PENDINGIN MESIN
· Bagaimana
cara mengatasi mesin overheating dan air Radiator cepat habis ?
2
C. Tujuan
Penulisan Laporan
Sebagai tugas akhir Prakerin, siswa diwajibkan membuat
laporan akhir yang meliputi seluruh kegiatan selama prakerin. Laporan ini
merupakan bentuk pertanggung jawaban siswa yang akan dipresentasikan
pada saat ujian lisan. Berikut ini adalah beberapa tujuan pembuatan
laporan prakerin
1. Memantapkan
siswa dalam pengembangan dan penerapan pelajaran darisekolah di institusi
tempat prakerin.
2. Siswa mampu
mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah analisiskimia secara lebih rinci dan mendalam.
3. Siswa
dapat mengumpulkan dan mengolah informasi yang telah diperolehsehingga dapat ditampilkan dalam bentuk laporan
dan presentasi.
4. Siswa
dapat membuat laporan kerja dan bertanggung jawab atas tugasyang telah
diberikan.
5. Menambah koleksi
pustaka di perpustakaan sekolah maupun di institusitempat prakerin sehingga
dapat menambah ilmu pengetahuan, baik bagi penulis
maupun bagi pembaca
D. Manfaat
Penulisan Laporan
1. Bagi Siswa
· Dapat
menambah pengalaman kerja didalam dunia usaha.
· Agar
siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja nyata,
khususnya tentang sistem pendingin pada
kendaraan
bermotor
roda 4.
2. Bagi
Instansi/DUDI
· Membantu
memperingan beban kerja Instansi/DUDI.
· Adanya
sinkronisasi antara Instansi/DUDI dengan pihak sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Fungsi
System
Pada system pendingin air memiliki konstruksi yang
lebih rumit dibanding pendingin udara, akan tetapi memilik banyak kelebihan
dibanding pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relative aman karena
disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa meredam
bunyi yang belebihan dalam mesin.
System ini berfungsi untuk menjaga temperatur kerja
mesin dan mencegah mesin over heating. Komponen-komponennya :
A. Nama Komponen :
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
6. Pompa Air (water pump)
7. Kantong air (Water Jacket)
7. Kantong air (Water Jacket)
1. Fungsi
Komponen-komponen Sistem Pendinginan Mesin :
radiator |
Radiator berfungsi mendinginkan cairan
pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran water jacket.
|
radiator cap |
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan
dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur tekanan air)
|
reservoir |
Reservoir berfungsi sebagai persediaan
air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas
|
hose |
Slang Karet (upper hose dan lower hose )
berfungsi memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui radiator
|
thermostat |
Thermostat berfungsi sebagai katup yang
membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperatur cairan pendingin.
|
fan |
Kipas Pendingin (fan) berfungsi menambah
pendinginan pada radiator untuk membantu mempercepat penyerapan radiasi panas
ke udara luar.
|
water pump |
Pompa Air (water pump) berfungsi
mengirimkan cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan tekanan.
|
6
|
|
water jacket |
Kantong Air (Water Jacket) berfungsi
sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk menyerap
panas pembakaran secara langsung.
|
2. CARA
KERJA SISTEM PENDINGINAN
Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.
Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.
B. Trooble
Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)
Kerusakan yang terjadi pada system
pendinginan dan cara mengatasinya
Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di
identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system
pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, di ikuti
penurunan daya dari mesin.
Proses pendinginan pada mesin terganggu apabila terdapat gangguan pada komponen system pendinginan mesin itu sendiri. Hal ini dapat di
identifikasikan melalui pemeriksaan yang dilakukan. Apabila pada system
pendinginan sudah terdapat kelainan-kelainan, di ikuti
penurunan daya dari mesin.
1. Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat
dilihat pada temperatur air pendingin yang
selalu tinggi (jauh diatas temperatur
kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over
heating. Dari neraca panas
hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas
karena pendinginan. Tetapi dengan kenaikan
temperatur mesin yang
diamati pada air pendingin ini selanjutnya
akan menyebabkan beberapa
komponen mesin mangalami perubahan bentuk
yang berlebihan akibat
pemuaiannya seperti piston pada silinder.
Akibat lanjutan yang dapat dirasakan
adalah adanya kenaikan kerugian akibat
gesekan.
Secara prinsip penyebab dari over
heating adalah aliran dari air pendingin
dan udara pada radiator yang mengalami
gangguan.
Penyebab terganggunya sistem
pendinginan:
Termostat
Tidak Bekerja/Macet
Penyebab termostat tidak bekerja:
Termostat berfungsi mengatur
sirkulasi air agar kerja mesin maksimal
pada temperatur yang sesuai. Termostat yang
macet pada saat tertutup dapat
menyebabkan mesin menjadi overheating dan termostat yang
macet pada saat
terbuka dapat menyebabkan mesin
menjadi overcooling. Penyebabnya karena
termostat sudah lama dan tidak mampu
bekerja dengan baik jadi pegas-pegasnya sudah tidak mampu untuk membuka
termostat itu.
Cara mengatasinya:
Kedua gejala tersebut dapat merusakkan
bagian dari mesin dan tenaga
yang dihasilkan menjadi turun.
Setelah di uji termostat tidak dapat
membuka dan tidak dapat bekerja pada
waktunya, sudah waktunya termostat
tersebut harus diganti.
Pengujian termostat dilakukan untuk
mengetahui kondisinya dengan
cara: Pemeriksaan thermostat, dengan
cara sebagai berikut :
1)
Mencelupkan thermostat ke dalam air dan
panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
Gambar
7. Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C.
Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat
perlu diganti.
2) Memeriksa tinggi
kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi,
maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau
lebih.
Dan setelah diperiksa thermostat tdk terbuka lagi pada
suhu air 82 derajat Celsius, berarti penyebab terjadinya mesin overheating
terjadi pada komponen system pendingin yaitu Termostat .
Termostat diganti yang baru.
Termostat diganti yang baru.
Prosedur pelepasan thermostat dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Mengeluarkan
media pendingin mesin
b. Melepas saluran
air keluar (selang karet atas)
c. Melepas tutup
rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.
d. Lalu ganti thermostat
dengan yang baru.
1. Suhu diatas rata-rata (overheating)
C.Langkah pembongkaran dan Pemasangan
I. Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan
media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin.
Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau
kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun
pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai
berikut :
a.
Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas
air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan
media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin
dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan
media pendingin sampai garis FULL.
b.
Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau
kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit.
Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna
kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :
1) Melepas tutup radiator. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam
keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap
yang bertekanan akan menyembur keluar.
2) Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara
mengendorkan atau melepas baut penguras.
3) Menutup
lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol
base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari
50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak
disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.
4) Memasang
tutup radiator.
5)
Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran.
6)
Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
II. Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa
air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi,
karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi
didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah
temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu
diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan
air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran,
sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti
unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin
sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan
komonen-komponen
pompa.
Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja
pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas
berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air.
Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Mengeluarkan media pendingin mesin
2) Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada)
dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
· Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat
tali kipas
· Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator,
kemudian lepas tali kipas
· Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan
puli
· Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
3) Melepas pompa air
III. Pemeriksaan komponen pompa air
Pemeriksaan
pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa
bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa
air harus diganti
Pemeriksaan
kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.
Gambar
..Pemeriksaan kopling fluida
Prosedur pelepasan
komponen pompa air :
Komponen
pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor,
gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda ◊
adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan
komponen.
Gambar
Komponen pompa air
Adapun prosedur
pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut :
1) Melepas
plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)
|
Cara
melepas plat
|
2) Melepas
dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas
dudukan puli
|
Gambar 5.
Cara melepas dudukan
puli
|
3)
Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
·
Memanaskan bodi pompa
secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
·
Menekan poros bearing
dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
·
Melepas rakitan seal
dengan menggunakan SST dan pres
Prosedur perakitan
komponen pompa air :
1)
Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
·
Memanaskan bodi pompa
secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
·
Menggunakan SST dan pres,
tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata
dengan bodi pompa.
2)
Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
·
Oleskan seal pada
seal baru dan bodi pompa
·
Menggunakan SST dan
pres, pasang seal
3) Memasang
dudukan puli menggunakan SST dan pres pada poros bearing pompa.
4) Memasang
rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata
dengan permukaan poros bearing
5) Memasang plat
pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
6)
Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.
.
BAB. III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah 3 bulan penulis melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Bengkel ‘’MANSYURIN’’ Parengan – Tuban,
penulis dapat menarik kesimpulan sekaligus pelajaran:
· Penulis merasakan
secara langsung beratnya beban kerja sebuah bengkel mobil.
· Penulis mendapat
pelajaran untuk disiplin setiap saat.
· Penulis
mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara tekun, teliti dan sabar.
· Penulis dapat
mengetahui dan mengenal komponen-komponen pada kendaraan roda 4.
· Penulis dapat
mengetahui permasalahan yang sering muncul pada kendaraan roda 4 dan cara
memperbaikinya.
B. SARAN
v Bagi Siswa
· Siswa sebaiknya
menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
· Siswa harus
disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.
· Siswa sebaiknya
menyelesaikan urusan administrasi sekolah sebelum berangkat PRAKERIN.
v Bagi Guru Pembimbing
· Guru pembimbing
sebaiknya memonitoring lebih rutin terhadap siswa peserta PRAKERIN.
· Sebaiknya ketika
Guru pembimbing memonitoring siswa, Guru pembimbing harus lebih interaktif
dengan siswa.
Bagi Bengkel(DU/DI)v
Kerja sama yang
baik terjalin selama ini antara SMK Negri 3 Gorontalo da instansi kiranya di
pupuk terus dan tetap terpelihara serta di kembangkan untuk program pendidikan
selanjutnya.·
· Disiplin keja,
waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta si tingkatkan lagi untuk
para siswa prakerin.
· Diharapkan pada tahun-tahun
berikutnya tetap menerima siswa prakerin.
LEMBAR KONSULTASI
No.
|
Hari/tanggal
|
Koreksi masalah
|
Paraf pembimbing
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
Sekampung, 2015
Pembimbing sekolah
....................................
0 Response to "laporan prakerin smk sistem pendingin"
Posting Komentar